Tak pernahkah ia tahu
Bahwa penolakan rasa cinta padanya ini begitu menyakitkan
Aku terlanjur mencintainya
Tapi aku yakin ia tak memikirkannya untuk saat ini
Kuyakin kita menolak keadaan ini
Situasi ini
Kebingungan dan sedikit kesalahpahaman
Kenyataannya aku bisa menerimanya dengan adanya dirinya
Terbesit aku akan bisa mencintainya pun tidak
Tapi keadaan berkata lain
Aku terbiasa
Cinta itu tumbuh karena terbiasa
Aku terbiasa dengan kehadirannya
Dan ia pun menyatakannya
Mengalir seperti air yang seharusnya
Tapi tak kukira aku masih meragukannya
Meragukan ketulusannya dan ketulusanku
Aku berharap bisa menjadi bagian dari dirinya
Menjalani hari-hari bersama dengan senyuman
Menunggunya dengan segala keinginan dan mimpinya
Mendampinginya dengan segala situasi
Mendukungnya dengan segenap jiwa yang kumiliki
Mengakhirinya dengan dia
Memutuskan untuk mencintainya
Memberikan hati ini yang jatuh padanya
Perlahan tapi pasti
Tapi kuyakin ia tak rela menyakitiku
Karena mungkin ia tak baik untukku
Tapi bisakah izinkan aku untuk mencoba
Memberikan yang terbaik yang kupunya
Memberikan yang terbaik yang kau butuhkan
Memberi sebaik mungkin dan menerima dengan adanya dirimu
Wednesday, November 18, 2009
Thursday, November 12, 2009
Simplicated Of Me
I am Me.
In all the world, there is no one else exactly like me.
Everything that comes out of me is authentically mine, because I alone chose it.
I own everything about me.
My body, my feelings, my mouth, my voice, all my actions, whether they be to others or myself.
I own my fantasies, my dreams, my hopes, my fears.
I own my triumphs and successes, all my failures and mistakes.
Because I own all of me, I can become intimately acquainted with me.
By so doing, I can love me and be friendly with all my parts.
I know there are aspects about myself that puzzle me, and other aspects that I do not know.
But as long as I am friendly and loving to myself, I can courageously and hopefully look for solutions to the puzzles and ways to find out more about me.
However I look and sound, whatever I say and do, and whatever I think and feel at a given moment in time is authentically me.
If later some parts of how I looked, sounded, thought, and felt turn out to be unfitting, I can discard that which is unfitting, keep the rest, and invent something new for that which I discarded.
I can see, hear, feel, think, say, and do.
I have the tools to survive, to be close to others, to be productive, and to make sense and order out of the world of people and things outside of me.
I own me, and therefore, I can engineer me.
I am me, and I am Okay.
In all the world, there is no one else exactly like me.
Everything that comes out of me is authentically mine, because I alone chose it.
I own everything about me.
My body, my feelings, my mouth, my voice, all my actions, whether they be to others or myself.
I own my fantasies, my dreams, my hopes, my fears.
I own my triumphs and successes, all my failures and mistakes.
Because I own all of me, I can become intimately acquainted with me.
By so doing, I can love me and be friendly with all my parts.
I know there are aspects about myself that puzzle me, and other aspects that I do not know.
But as long as I am friendly and loving to myself, I can courageously and hopefully look for solutions to the puzzles and ways to find out more about me.
However I look and sound, whatever I say and do, and whatever I think and feel at a given moment in time is authentically me.
If later some parts of how I looked, sounded, thought, and felt turn out to be unfitting, I can discard that which is unfitting, keep the rest, and invent something new for that which I discarded.
I can see, hear, feel, think, say, and do.
I have the tools to survive, to be close to others, to be productive, and to make sense and order out of the world of people and things outside of me.
I own me, and therefore, I can engineer me.
I am me, and I am Okay.
Dissatisfaction
Sudah terbayangkan semua yang akan terjadi
Tetapi mengapa tak sedikitpun ada yang membuatku bisa tersenyum dengan ikhlas
Aku merelakan semua rasa sakit yang ada dalam hatiku
Tetapi mengapa rasa ini terasa seperti api yang berkobar dengan hebatnya
Aku tahu aku tak seharusnya memikirkan hal ini berlarut-larut
Tetapi mengapa yang berlarut ini menjadikanku wanita yang menyalahkan berbagai sisi kehidupan
Aku masih waras
Aku masih bisa membedakan mana yang nyata dan tidak nyata
Menerima semua konsekuensi kehidupan yang harus dijalani adalah kewajiban manusia selayaknya
Merasa yang terdekat dirampas membuat aku seolah-olah menjadi perompak hati
Merasa terkucilkan, terlupakan dan tak diperdulikan
Kemana sebenarnya keadaan yang dulu itu
Posisi awal yang membuat semua orang bertanya atas ketidakwajaran
Aku mencoba untuk bertahan dengan setiap pertanyan yang bertubi-tubi
Seiring berjalannya waktu bohong aku bisa lupa
Tapi aku harus bisa
Karena tak ada satupun yang patut dipertahankan dari sebuah ketidakpastian.
Tetapi mengapa tak sedikitpun ada yang membuatku bisa tersenyum dengan ikhlas
Aku merelakan semua rasa sakit yang ada dalam hatiku
Tetapi mengapa rasa ini terasa seperti api yang berkobar dengan hebatnya
Aku tahu aku tak seharusnya memikirkan hal ini berlarut-larut
Tetapi mengapa yang berlarut ini menjadikanku wanita yang menyalahkan berbagai sisi kehidupan
Aku masih waras
Aku masih bisa membedakan mana yang nyata dan tidak nyata
Menerima semua konsekuensi kehidupan yang harus dijalani adalah kewajiban manusia selayaknya
Merasa yang terdekat dirampas membuat aku seolah-olah menjadi perompak hati
Merasa terkucilkan, terlupakan dan tak diperdulikan
Kemana sebenarnya keadaan yang dulu itu
Posisi awal yang membuat semua orang bertanya atas ketidakwajaran
Aku mencoba untuk bertahan dengan setiap pertanyan yang bertubi-tubi
Seiring berjalannya waktu bohong aku bisa lupa
Tapi aku harus bisa
Karena tak ada satupun yang patut dipertahankan dari sebuah ketidakpastian.
Kunci Kehidupanmu
Apalagi yang harus kuketahui tentang dirimu
Kau benar-benar sulit ditebak
Aku meraba-raba setiap sifatmu itu
Tapi aku tak mendapatkan apapun
Aku hanya terkejut dengan apa-apa yang tak biasa kau lakukan
Kau itu penuh dengan kejutan
Cintamu...
Hidupmu...
Keluargamu...
Tentang dirimu siapa aku ingin tahu
Seperti puzzle aku menyusun siapa dirimu
Mengetahui untuk segala apa yang kau lakukan apa yang kau suka apa yang kau cinta
Aku menerka-nerka apa yang kau pikirkan
Tapi salah aku tak pernah benar menerka dirimu
Sulit... teramat sulit
Sebenarnya siapa sebenarnya dirimu
Penuh teka-teki diseluruh lapisan otakku tentang pertanyaan siapa dirimu
Dirimu yang membuat diriku heran tak karuan
Pantaskah aku untuk mengetahui lebih dalam tentangmu
Akankah kau berikan aku kunci itu
Kunci masuk kedalam kehidupanmu
Kunci untuk mengetahui siapa dirimu dan apakah engkau itu
Kau benar-benar sulit ditebak
Aku meraba-raba setiap sifatmu itu
Tapi aku tak mendapatkan apapun
Aku hanya terkejut dengan apa-apa yang tak biasa kau lakukan
Kau itu penuh dengan kejutan
Cintamu...
Hidupmu...
Keluargamu...
Tentang dirimu siapa aku ingin tahu
Seperti puzzle aku menyusun siapa dirimu
Mengetahui untuk segala apa yang kau lakukan apa yang kau suka apa yang kau cinta
Aku menerka-nerka apa yang kau pikirkan
Tapi salah aku tak pernah benar menerka dirimu
Sulit... teramat sulit
Sebenarnya siapa sebenarnya dirimu
Penuh teka-teki diseluruh lapisan otakku tentang pertanyaan siapa dirimu
Dirimu yang membuat diriku heran tak karuan
Pantaskah aku untuk mengetahui lebih dalam tentangmu
Akankah kau berikan aku kunci itu
Kunci masuk kedalam kehidupanmu
Kunci untuk mengetahui siapa dirimu dan apakah engkau itu
Berputar Dalam Kehidupanku : A
A adalah Sang Maha Pencipta Segala Yang Ada di Dunia ini yang mengizinkanku untuk terlahir kedunia ini, Hanya Dia Yang Maha Esa bagiku.
A adalah Kitab suciku yang kan menuntunku ke jalan kebenaran-Nya.
A adalah seorang wanita yang melahirkanku atas izin Yang Maha Kuasa, Menyayangiku, Menjaga dan Merawatku hingga aku tumbuh dewasa menjadi gadis yang ia banggakan.
A adalah seorang kakak perempuanku satu-satunya yang sangat cantik, yang aku patuhi, aku jaga, dan aku jadikan panutan untuk hidupku.
A adalah nama lengkapku yang kedua orang tuaku berikan dengan penuh rasa syukur.
A adalah nama kecilku ketika aku tak mampu menyebut namaku sendiri dengan sempurna.
A adalah cinta pertamaku saat masih duduk di bangku sekolah dasar, cinta yang sangat manis dan penuh dengan keluguan dan keindahan.
A adalah sahabat beda keyakinanku yang dipertemukan Tuhan saat aku masih duduk di sekolah dasar, ia gadis besar yang selalu melindungiku, walaupun ia tahu aku lebih tangguh darinya.
A adalah sebuah pelajaran membosankan yang kutemukan saat aku masih berseragam putih biru.
A adalah sebuah satuan hitung yang selalu kudambakan disetiap hasil akhirku.
A adalah seorang pria yang pernah aku cintai dengan sepenuh hati tetapi saat ini Tuhan belum mengizinkan dia menjadi pasanganku karena ia mencintai wanitanya itu.
A adalah seorang pria yang kukenal pertama kali saat memasuki dunia kaum intelektualitas, yang sampai saat ini masih selalu bersamaku dalam keadaan suka maupun duka. Tak perduli dengan keadaan beda atau apapun, dia tetap seseorang yang kubanggakan karena sanggup untuk menjalani kehidupan di dunia sendirian.
A adalah seorang pria manis yang membuatku selalu tersenyum dan terjaga untuk selalu menggodanya. Pria baik hati yang selalu memiliki cahaya dalam hatinya.
A adalah seorang pria yang akhir-akhir ini sering membuat hampir semua peredaran darahku seolah berhenti, memasuki alam sadar tidurku tanpa permisi, menari-nari dalam setiap lamunanku, yang aku tegaskan bahwa kenyataanya aku pun hampir jatuh padanya. Tetapi tersadarkan bahwa dirinya masih mencintai wanitanya yang dulu itu.
A adalah seorang pengajar yang mengajariku tentang major yang kuambil, ia selalu mentertawakanku ketika aku tak bisa menjawab semua pertanyaannya, walaupun begitu aku tetap menghormatinya.
A adalah seorang pria yang tak pernah kumengerti mengapa ia sakiti aku lewat batinku. Aku yang berkeyakinan bahwa ia sahabatku dan kini yang terjadi adalah ia mantan sahabatku. Berharap ia bisa merubah segala apa yang ia lakukan, katakan dan ciptakan. Hanya ingin sebuah perubahan untuknya agar ia tahu betapa pentingnya sebuah rasa kepercayan itu.
A adalah pelantun lagu If ain't got you yang selalu membuatku terpukau dengan suaranya.
A adalah seorang filsuf yang akhir-akhir ini mempengaruhi sedikit jalan pikiranku karena pemikiran-pemikirannya itu.
A adalah Kitab suciku yang kan menuntunku ke jalan kebenaran-Nya.
A adalah seorang wanita yang melahirkanku atas izin Yang Maha Kuasa, Menyayangiku, Menjaga dan Merawatku hingga aku tumbuh dewasa menjadi gadis yang ia banggakan.
A adalah seorang kakak perempuanku satu-satunya yang sangat cantik, yang aku patuhi, aku jaga, dan aku jadikan panutan untuk hidupku.
A adalah nama lengkapku yang kedua orang tuaku berikan dengan penuh rasa syukur.
A adalah nama kecilku ketika aku tak mampu menyebut namaku sendiri dengan sempurna.
A adalah cinta pertamaku saat masih duduk di bangku sekolah dasar, cinta yang sangat manis dan penuh dengan keluguan dan keindahan.
A adalah sahabat beda keyakinanku yang dipertemukan Tuhan saat aku masih duduk di sekolah dasar, ia gadis besar yang selalu melindungiku, walaupun ia tahu aku lebih tangguh darinya.
A adalah sebuah pelajaran membosankan yang kutemukan saat aku masih berseragam putih biru.
A adalah sebuah satuan hitung yang selalu kudambakan disetiap hasil akhirku.
A adalah seorang pria yang pernah aku cintai dengan sepenuh hati tetapi saat ini Tuhan belum mengizinkan dia menjadi pasanganku karena ia mencintai wanitanya itu.
A adalah seorang pria yang kukenal pertama kali saat memasuki dunia kaum intelektualitas, yang sampai saat ini masih selalu bersamaku dalam keadaan suka maupun duka. Tak perduli dengan keadaan beda atau apapun, dia tetap seseorang yang kubanggakan karena sanggup untuk menjalani kehidupan di dunia sendirian.
A adalah seorang pria manis yang membuatku selalu tersenyum dan terjaga untuk selalu menggodanya. Pria baik hati yang selalu memiliki cahaya dalam hatinya.
A adalah seorang pria yang akhir-akhir ini sering membuat hampir semua peredaran darahku seolah berhenti, memasuki alam sadar tidurku tanpa permisi, menari-nari dalam setiap lamunanku, yang aku tegaskan bahwa kenyataanya aku pun hampir jatuh padanya. Tetapi tersadarkan bahwa dirinya masih mencintai wanitanya yang dulu itu.
A adalah seorang pengajar yang mengajariku tentang major yang kuambil, ia selalu mentertawakanku ketika aku tak bisa menjawab semua pertanyaannya, walaupun begitu aku tetap menghormatinya.
A adalah seorang pria yang tak pernah kumengerti mengapa ia sakiti aku lewat batinku. Aku yang berkeyakinan bahwa ia sahabatku dan kini yang terjadi adalah ia mantan sahabatku. Berharap ia bisa merubah segala apa yang ia lakukan, katakan dan ciptakan. Hanya ingin sebuah perubahan untuknya agar ia tahu betapa pentingnya sebuah rasa kepercayan itu.
A adalah pelantun lagu If ain't got you yang selalu membuatku terpukau dengan suaranya.
A adalah seorang filsuf yang akhir-akhir ini mempengaruhi sedikit jalan pikiranku karena pemikiran-pemikirannya itu.
Tanya Negeri Pada pemuda
Puisi ini sebenarnya ditulis karena semata-mata tugas untuk penambahan nilai uts,bertemakan tentang sumpah pemuda. Awalnya sihh ngerjainnya agak malas, karena puisi ini bukan genre gue, tapi setelah mencoba dan sedikit mendapatkan inspirasi setelah membaca novel Tabula Rasa jadilah puisi ini. Terima kasih buat Rizky Amalia Kusuma temen kosan gue yang udah minjemin modemnya plus charger laptop demi kelancaran berlangsungnya translate puisi gue hehhehe, Buat Andri Haikal Karnadibrata si Kamen Rider Cullen Mini makasihhhhh karena sudah menyempurnakan segala translate yang gue rasa punya gue sungguh amat ancurrrr... thanks buat kalian berduaaa love u all <3 <3 <3 cupp cupp mmmuaacchh
Tanya Negeri Pada Pemuda
Semangat itu sepertinya telah luntur
Luntur di tengah gemerlapnya kemajuan dunia ini
Ke mana arah yang tak menentu
Ke mana arah yang ada dahulu itu
Satu persatu pudar
Pudar seperti warna langit di senja hari
Melihat sekeliling dunia ini yang ada hanya hampa
Di mana semua orang
Tak perdulikah mereka dengan sesamanya
Padaku pedulikah mereka
Mungkin pada dirinya sendiripun tak pernah peduli
Apalagi yang sekarang ada di pusaran pikiran manusia
Tak tahukah mereka semua diberi tangung jawab
Sebuah tanggung jawab besar yang hinggap pada pundak mereka
Terlalu beratkah itu semua
Berat untuk mengobarkan semangat kesatuan
Berat untuk menyatakan kecintaanya padaku
Aku salah apa hingga aku dilupakan
Mereka yang berjanji
Mereka pula yang harus menepati
Aku tak pernah meminta apapun dari segala janji itu
Janji sakral
Sumpah sakral
Sumpah para pemuda bangsa untukku
Вопрос у страны молодёжи
Кажется, что дух ослабил
Ослабил в середине блестящего развития мира
Куда безпрядочное направление идёт?
Куда бывщее направление?
По одному выцеветает
Выцеветает как света неба на закате солнца
Смотрю мир, осталась только пустота
Где люди?
Обратят ли они внимание на друг друга?
или на меня?
Быть может, на сам тоже нет
Что ещё в голове человека?
Знают ли они, что все несут ответственность?
Большая ответственность на их плечах
Она слишком тяжёлая?
Тяжёлая за разжигание духа единства
Тяжёлая за выражение их любви для меня
Я так виновала, что меня забыли
Они обещали
и тоже обязанны выполнить
Я нечего не попросила от этого обещания
Сакральное обещание
Сакральная присяга
Присяга у народной молодёжи мне
Tanya Negeri Pada Pemuda
Semangat itu sepertinya telah luntur
Luntur di tengah gemerlapnya kemajuan dunia ini
Ke mana arah yang tak menentu
Ke mana arah yang ada dahulu itu
Satu persatu pudar
Pudar seperti warna langit di senja hari
Melihat sekeliling dunia ini yang ada hanya hampa
Di mana semua orang
Tak perdulikah mereka dengan sesamanya
Padaku pedulikah mereka
Mungkin pada dirinya sendiripun tak pernah peduli
Apalagi yang sekarang ada di pusaran pikiran manusia
Tak tahukah mereka semua diberi tangung jawab
Sebuah tanggung jawab besar yang hinggap pada pundak mereka
Terlalu beratkah itu semua
Berat untuk mengobarkan semangat kesatuan
Berat untuk menyatakan kecintaanya padaku
Aku salah apa hingga aku dilupakan
Mereka yang berjanji
Mereka pula yang harus menepati
Aku tak pernah meminta apapun dari segala janji itu
Janji sakral
Sumpah sakral
Sumpah para pemuda bangsa untukku
Вопрос у страны молодёжи
Кажется, что дух ослабил
Ослабил в середине блестящего развития мира
Куда безпрядочное направление идёт?
Куда бывщее направление?
По одному выцеветает
Выцеветает как света неба на закате солнца
Смотрю мир, осталась только пустота
Где люди?
Обратят ли они внимание на друг друга?
или на меня?
Быть может, на сам тоже нет
Что ещё в голове человека?
Знают ли они, что все несут ответственность?
Большая ответственность на их плечах
Она слишком тяжёлая?
Тяжёлая за разжигание духа единства
Тяжёлая за выражение их любви для меня
Я так виновала, что меня забыли
Они обещали
и тоже обязанны выполнить
Я нечего не попросила от этого обещания
Сакральное обещание
Сакральная присяга
Присяга у народной молодёжи мне
Ilussiongraphy
bisakah aku diberi kesempatan tuk bisa memberi warna di hidupmu
bisakah aku diberi kesempatan tuk mencoba mengisi hari-harimu yang kelam
bisakah aku diberi kesempatan tuk membuatmu merasa kau memiliki apa yang selama ini kau cari
bisakah aku diberi kesempatan tuk sekedar membuatmu tetap tersenyum diatas semua cobaan
bisakah aku diberi kesempatan tuk selalu bisa membuatmu tak mengingatnya kembali
jika bisa mungkin aku
takkan percaya...
bisakah aku diberi kesempatan tuk mencoba mengisi hari-harimu yang kelam
bisakah aku diberi kesempatan tuk membuatmu merasa kau memiliki apa yang selama ini kau cari
bisakah aku diberi kesempatan tuk sekedar membuatmu tetap tersenyum diatas semua cobaan
bisakah aku diberi kesempatan tuk selalu bisa membuatmu tak mengingatnya kembali
jika bisa mungkin aku
takkan percaya...
Front End The Bitter End
memulainya...
berarti harus pula memikirkannya
entah bagaimana harus memulainya
memang dulu rasanya itu suka
tapi mengapa sekarang berbeda
salah dimana kira-kira
memulainya...
berarti harus pula menjalaninya
entah bagaimana harus memulainya
memang dulu rasanya itu sayang
tapi mengapa sekarang berbeda
salah dimana sebenarnya
memulainya...
berarti harus pula mengakhirinya
entah bagaimana harus memulainya
memang dulu rasanya itu cinta
tapi mengapa sekarang berbeda
salah dimana ceritanya
cerita cinta tentang aku yang merasakan adanya hadirmu
tentang segala tindak tanduk mu itu
tentang segala kelakuanmu yang bodoh itu
kelakuan bodohmu itu!!
kebaikanmu
kebaikan sejuta malaikat
malaikatkah dirimu?
malaikat yang diturunkan Tuhan untukku
jika memang seperti itu seharusnya kau disampingku sekarang
tapi tidak bukan
kau hanya sebuah angan yang selalu menjauh kuraih
seperti layang-layang yang terlepas dari pegangan seorang anak kecil yang polos
poloskah aku seperti mereka
yang tak pernah tahu apa yang ada disana
disana sejuta rahasia tentangmu
tentang kemisteriusanmu itu
tapi perlahan aku tahu tentangmu
aku tahu apa dan siapa dirimu
sedikit tersirat karena kebodohanmu itu
kebaikanmu itu kebodohanmu
aku sudah merelakan sejuta perasaan ini lepas
tapi kau seperti layang-layang yang ingin dikembalikan angin ke pemiliknya
jika kau jadi layang-layangnya
aku kah sang pemilikmu
menggenggamu dan kubawa pulang
kusimpan dan kujaga dengan baik
akankah seperti itu
mengakhirinya...
berarti harus pula memikirkannya
entah bagaimana harus memulainya
memang dulu rasanya itu suka
tapi mengapa sekarang berbeda
salah dimana kira-kira
memulainya...
berarti harus pula menjalaninya
entah bagaimana harus memulainya
memang dulu rasanya itu sayang
tapi mengapa sekarang berbeda
salah dimana sebenarnya
memulainya...
berarti harus pula mengakhirinya
entah bagaimana harus memulainya
memang dulu rasanya itu cinta
tapi mengapa sekarang berbeda
salah dimana ceritanya
cerita cinta tentang aku yang merasakan adanya hadirmu
tentang segala tindak tanduk mu itu
tentang segala kelakuanmu yang bodoh itu
kelakuan bodohmu itu!!
kebaikanmu
kebaikan sejuta malaikat
malaikatkah dirimu?
malaikat yang diturunkan Tuhan untukku
jika memang seperti itu seharusnya kau disampingku sekarang
tapi tidak bukan
kau hanya sebuah angan yang selalu menjauh kuraih
seperti layang-layang yang terlepas dari pegangan seorang anak kecil yang polos
poloskah aku seperti mereka
yang tak pernah tahu apa yang ada disana
disana sejuta rahasia tentangmu
tentang kemisteriusanmu itu
tapi perlahan aku tahu tentangmu
aku tahu apa dan siapa dirimu
sedikit tersirat karena kebodohanmu itu
kebaikanmu itu kebodohanmu
aku sudah merelakan sejuta perasaan ini lepas
tapi kau seperti layang-layang yang ingin dikembalikan angin ke pemiliknya
jika kau jadi layang-layangnya
aku kah sang pemilikmu
menggenggamu dan kubawa pulang
kusimpan dan kujaga dengan baik
akankah seperti itu
mengakhirinya...
Subscribe to:
Posts (Atom)