Monday, July 27, 2009

Fatamorgana 1

Perlukah aku memiliki lelaki?
Jika setiap yang kulewati menjelma api, duri dan racun. Jika ribuan tombak berkarat mengiris hidup dan rasaku. Jika kelak seluruh kulitku melepuh, rambutku habis, dan tulangku tak lagi kuat menopang raga.

Perlukah aku memiliki lelaki?
Lelaki seperti yang kutemukan di naskah-naskah tua. Satria berkuda poni yang mencuri seorang puteri dengan puisi bunga ceri. Ia yang mencabik-cabik pohon jati tua di tengah hutan dan membangun istana indah untuk kekasihnya.

Perlukah aku meiliki lelaki?
Kuingat dadanya yang bidang, tubuhnya yang gagah, tanganya yang kekar. Wajahnya bertabur cinta dan tiap malam berlusin-lusin bunga rontok dari tubuhnya, membakar peluh dan gairahku!

Tapi perlukah aku memiliki lelaki?
Apa aku akan berhasrat menyantap tubuhnya? Melahapnya mentah-mentah di meja makan penuh rangkain bunga wangi, seperti para perempuan muda yang berkeringat dan selalu basah dalamnya?

Kalau kautemukan lelaki yang pandai memintal pasir, bawalah ia padaku. Aku akan mengajaknya bermain, sambil belajar merangkai hari, masa lalu dan mimpiku yang berserakan. Bila aku perlu hiburan, dia akan mendongeng untukku. Bila tulang-tulangnya kokoh, aku akan memanjat tubuhnya. Bila dia punya mata yang selalu setia berjaga, kala gelap aku akan lari padanya.

Kalau kautemukan lelaki yang pandai menyisir akar-akar otakku, aku akan membawa makhluk itu pulang. Biar ia menjaga sisa usiaku.

2005. Oka Rusmini. Pandora

one of her sweet poem i love. yap, i would be glad if i have that kind of man to be my son :)

No comments:

Post a Comment